Merawat dan Menggunakan Bunsen Burner
1. Menggunakan Bunsen Burner
Bunsen Burner merupakan salah satu benda paling populer yang ditemukan di sekitar laboratorium sains. Bunsen burner terdiri dari tabung logam vertikal terhubung ke sumber bahan bakar gas (burner tube), dengan lubang pemasukan udara (collar) yang dapat disesuaikan pada dasarnya. Lubang ini memungkinkan udara masuk tabung dan bercampur dengan gas untuk membuat api yang sangat panas.
Gambar 1. Bagian-Bagian Bunsen Burner
Sumber bahan bakar Bunsen burner menggunakan gas alam (metana) atau bahan bakar gas cair seperti propana, butana. Langkah-langkah menggunakan Bunsen burner:
a. Pastikan kita bekerja di meja tahan api. Juga memastikan bahwa jauh dari benda-bendaterutama yang mudah terbakar.
b. Sambungkan selang gas ke keran gas. Buka keran tabung gas yang ada di kamar gas.
c. Pastikan tidak ada retak di selang gas. Untuk melakukan hal ini, remas lembut sepanjangselang gas, dan melihat apakah ada retak muncul. Atau, dapat di cek secara visual.
d. Pastikan bahwa collar di dasar cerobong asap tertutup. Hal ini untuk memastikan bahwa api dalam keadaan paling dingin pada saat pertama kali dinyalakan.
e. Sebelum membuka keran gas, menyalakan korek api/ lighter dan tahan sedikit di atas bagian atas burner tube.
f. Buka keran gas.
2. Perawatan Bunsen Burner
Pemeliharaan Bunsen Burner sangat penting dan harus dilakukan pemeriksaan setiap tahun. Cara pemeliharaannya adalah :
a. Periksa kondisi mekanis Bunsen burner.
b. Bunsen burner terhubung ke selang gas namun dalam keadaan keran tertutup, dibalurkan larutan sabun encer ±1% ke daerah sekitar sendi mekanis dan sambungan pipa dengan kuas cat kecil. Buka keran gas kembali untuk menguji kebocoran gas.
c. Nyalakan Bunsen burner dengan besaran api yang bervariasi.
d. Selain pengecekan tahunan di atas, Bunsen burner dan selangnya harus diperiksa secara visual, apakah rusak atau berlubang, sebelum digunakan.
e. Bersihkan jet/burner tube dari segala sumbatan limbah seperti bahan kimia, lilin dan bahan makanan yang terjatuh ke dalamnya saat dipanaskan.
f. Selang gas Bunsen burner harus fleksibel dan berdinding tebal dengan panjang minimum yang direkomendasikan berkisar 500 mm dan tidak lebih dari 900 mm. Hindari menggunakan selang neoprene yang berdinding tebal dan kaku karena dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam penggunaan Bunsen bunsen sehingga menyebabkan pembakar jatuh atau terguling saat digunakan.
g. Jika terjadi mencurigai terjadi kebocoran gas segera laporkan ke bagian Building, lalu isolasi pasokan gas ke kamar gas dan menerapkan prosedur keselamatan.
Sumber : renathakalinda.blogspot.co.id